Edukasi Limbah Plastik Sebagai Upaya Persiapan Anak-Anak Siaga Bencana di Kawasan Limau Manis Kota Padang
Isi Artikel Utama
Abstrak
Pendidikan bencana telah menjadi prioritas komitmen global dalam upaya pengurangan risiko bencana yang dituangkan dalam kerangka kerja Sendai 2015-2030. Kerangka global ini menandai perubahan paradigma penanggulangan bencana dari manajemen bencana menjadi manajemen risiko bencana. Di sisi lain, pemerintah Indonesia lebih menggunakan pendekatan inward-looking dalam penganan bencana dengan lebih cenderung membatasi masuknya bantuan internasional. Untuk itu, prinsip inklusivitas dalam penanganan bencana perlu dikedepankan. Sayangnya, anak-anak, sebagai bagian dari kelompok rentan, belum terpenuhi haknya untuk berpartisipasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Anak-anak lebih dipandang sebagai korban yang tidak berdaya ketika menghadapi bencana. Bagi anak, pendidikan pengurangan risiko bencana dapat mewujudkan dua tujuan yaitu pemenuhan hak anak untuk selamat dan keikutsertaan dalam pengananan bencana. Oleh karena itu, partisipasi anak perlu diwujudkan dalam penanganan bencana agar terwujud anak-anak siaga bencana. Dengan menargetkan anak-anak sebagai target kegiatan pengabdian kepada masyarakat, melalui berbagai metode antara lain pemaparan materi, diskusi interaktif, dan pelatihan pengolahan limbah plastik sederhana, tujuan tersebut dapat terwujud. Meskipun pendidikan bencana merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan, namun selama kegiatan berlangsung anak-anak memperlihatkan antusiasme yang besar dan keinginan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengabdian tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan anak-anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam upaya pengurangan risiko bencana guna mewujudkan anak-anak siaga bencana.
##plugins.themes.bootstrap3.displayStats.downloads##
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.